Archive for Mei 2009
Kopdar Berbagi Tak Pernah Rugi
Posted Mei 31, 2009
on:Sloka Institute, lembaga pengembangan media, jurnalisme, dan informasi di Bali mendukung Bali Blogger Community (BBC) untuk kegiatan Berbagi Tak Pernah rugi. Kegiatan pertama adalah, pelatihan teknologi dan komputer untuk anak-anak di Sanggar Anak Tangguh, Guwang, Sukawati, Gianyar.
Dilaksanakan pada Minggu, 7 dan 14 Juni ini, mulai pukul 09.00-12 Wita. Minggu pertama adalah trainning dan minggu kedua evaluasi sekaligus kopdar dan jalan-jalan eksplorasi Guwang, salah satu bengkel kesenian di Bali.
Kontribusi yang dibutuhkan sebanyak-banyaknya adalah relawan pendamping pelatihan, laptop sekitar 20 unit, koneksi internet, konsumsi, souvenir, dan lainnya. Perusahaan atau individu yang berminat mendukung program eksplorasi anak berbasisi teknologi ini , bisa kontak di halaman ini. Baca entri selengkapnya »
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Denpasar menyatakan sikap agar mengintensifkan pengusutan kasus kekerasan wartawan. Hal ini diungkapkan dalam Konferensi AJI Kota Denpasar 2009, di Denpasar, Sabtu. Dalam acara ini terpilih Rofiqi Hasan, wartawan Tempo sebagai Ketua AJI Denpasar dan Ni Komang Erviani, kontributor The Jakarta Post untuk periode 2009-2012.
Rofiqi dan Erviani dipilih secara aklamasi setelah unggul suara dalam tahap pencalonan. Keduanya mendapat mandat untuk meningkatkan advokasi untuk kebebasan pers dan informasi yang bertanggung jawab, advokasi kekerasan pada jurnalis, dan penyalahgunaan etika media. Baca entri selengkapnya »
Ini adalah postingan pertama dari obrolan of the week (OOTW) online Bali Blogger Community (BBC). Temanya, tempat nongrong asik di Denpasar pada khususnya dan Bali pada umumnya. Tsailah..
But, karena beberapa tempat nongkrong yang asik (dan pernah saya kunjungi) sudah diulas Anton dan Anima, saya ulas tempat jalan-jalan plus nongkrong aja.
Untuk ini, hanya satu tempat yang sangat ingin saya bahas. PASAR BADUNG! Baca entri selengkapnya »
- In: Bali | Tulisan
- 3 Comments
Kecilnya ukuran kursi dan lamanya duduk, membuat Ni Ketut Partini, 43 tahun, kadang mendapat gangguan pada alat reproduksinya. Ia beberapa kali harus periksa alat kontrasepsi jenis spiral yang dipakainya sejak 15 tahun lalu.
“Saya merasa kadang-kadang pas duduk terus, kelaminnya seperti ditusuk-tusuk sama alat KB-nya. Mungkin talinya longgar ya?” ia tampak bingung menjelaskan keluhannya.
Rasa sakit karena alat kontrasepsi kerap datang karena ia harus banyak duduk. “Kalau berdiri, beteg (bengkak) kakinya,” ibu dua anak ini beralasan. Baca entri selengkapnya »
Komentar Terbaru