kamarkecil

Archive for Juli 2008

Lokasi: sisa sawah di kawasan Subak Dalem, Peguyangan, Denpasar Utara
Waktu: Minggu, 30 Juli 2008 pukul 8an pagi

More photo, just click di sini.

Tag:

Sekitar 50 konsumen media di Bali mendiskusikan pelanggaran oleh media. Antara lain kurang diperhatikannya kepentingan publik, tidak jelasnya batas antara iklan dan berita, serta kurang terlibatnya warga sebagai konsumen media. Karena itu warga juga perlu berdaya untuk mengimbangi kebebasan media tersebut. Rembug warga konsumen media itu dilaksanakan di Danes Art Veranda, Denpasar Minggu (27/7) malam kemarin. Baca entri selengkapnya »

Hasil Ngobrol Santai, Cafe Art, 19 Juli 2008
Persiapan Rembug Warga Konsumen Media

Beberapa hal yang didiskusikan:

Ikhwal gagasan rembug konsumen media: hasil diskusi, perbincangan milis, dsb soal kualitas informasi media. Misalnya terbatasnya ruang koreksi bagi pembaca, tingginya intensitas berita iklan yang terselubung, sulitnya bagi isu-isu non politik dan kriminal masuk ke meja redaksi. Selain itu Bali belum melakukan gerakan edukasi konsumen media sebagai upaya mengkritisi pemberitaan, melakukan koreksi, dan lainnya. Fakta yang tersembunyi adalah banyak yang tidak paham bahwa tanda bintang adalah iklan bahkan anggota DPRD, pejabat eksekutif, dll. Persoalannya berita macam ini bermuatan serius, berdampak psikologis, yang berdampak sangat luas pada publik.

Mengajak semua elemen/individu terlibat dalam rembug warga ini sebagai pelaksana dan peserta aktif: sebagai upaya mendidik konsumen media dan hak pembaca atas informasi untuk publik. Apalagi kita semua berkepentingan pada kualitas informasi di media. Pada pertemuan awal sabtu lalu (19/7) yang akan mengawal rembug warga ini adalah Walhi Bali, Bali Journalist Organizer, Sloka Institute, Kisara PKBI, Popo Danes. Lembaga atau individu lainnya silakan bergabung dalam pelaksanaan rembug nanti. Baca entri selengkapnya »

Sebagai langkah awal, kami mencoba menggugah kesadaran dan partisipasi warga dalam portal jurnalisme warga serta bagian dari kampanye kebebasan informasi untuk publik.

Membuka kesempatan trainning singkat menulis kreatif dan mengetahui seluk beluk jurnalisme serta pelatihan ngeblog gratis. Baca entri selengkapnya »

Dua kawan, pagi-pagi benar sudah berteriak garang. Namanya tidak masuk list pemilih, padahal punya kartu pemilih. Ratna, wartawan Tokoh, sebal setangah mati karena tak bisa nyoblos di TPSnya.

Sementara bang yoskebe senewen, karena ibunya yang sudah meninggal malah ada di daftar, dia yang sudah menyiapkan diri sebulan ini melatih menusuk (hehe…) calon idamannya bisanya gigit kelingking. Maklum, ia mengharapkan kelingkingnya berwarna hitam karena celupan tinta tanda telah memilih.

Gak heran deh, nanti suara golput pati lebih dari 30%. aYO, berani bertaruh??? Sayang sekali, padahal mereka dipaksa untuk golput karena tak validnya data. Siyalnya lagi, media tak pernah memberi nilai pada angka golput ini karena diasumsikan warga aja yang males. So, beruntunglah kamu yang punya hak suara.

Pilkadal Bali tahun ini sungguh sulit diprediksi. Tiga calon gubernurnya (kalau ketiga wakilnya gak masuk hitungan persaingan, karena memang tidak proporsional), punya amunisi. Siapa pemennagnya???

Seru sekali judulnya ya. Haha.. Maksudnya untuk menunjukkan genderang perang di bidang kesenian memang mesti berani ditabuh. Bahwa kesenian dan pertunjukkan seni budaya memang berani diadu. Bidang ini, antara lain seharusnya kompetitif dalam memuaskan hasrat penonton dan pemujanya.

Nah tahun ini, nyaris pada saat yang sama, Pesta Kesenian Bali (PKB) dan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) dihelat. Dari segi daerah pelaksana, dua provinsi ini juga layak diadu. Punya tradisi, kesenian, dan budaya yang dijual untuk pelancong. Keduanya juga sudah berusia cukup tua. FKY berusia 20 tahun, dan PKB, hampir 30 tahun. Nah, sekarang yang saya adu adalah bagaimana FKY dan PKB punya potensi memuaskan hasrat penontonnya? Karena saya yang menulis, pasti menuruti nafsu sendiri ya. Hehe

Tetapi, saya berusaha menguraikannnya untuk mendekati (sedikit) objektif dengan data dan fakta. Saya mulai dengan kesan pertama. Ketika menginjakkan kaki di Benteng Vredeburg dan Taman Budaya Yogyakarta, pusat kegiatan FKY. Saya merasa jauh terpelanting dari suasana pasar malam PKB. Baca entri selengkapnya »


if (WIDGETBOX) WIDGETBOX.renderWidget('f7506fb9-0736-4d9f-b97e-86fa89449348');Get the Bali Blogger Community widget and many other great free widgets at Widgetbox! Not seeing a widget? (More info)

a

slide

Juli 2008
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  

Blog Stats

  • 141.172 hits