Archive for November 2007
Calo Carbón atau Emisi?
Posted November 27, 2007
on:- In: Bali | Lingkungan
- 1 Comment
Wah, global warming ini memang bukan semata isu lingkungan. Yang lebih hot bukan perubahan iklimnya tapi perdagangan baru, emisi dan karbon. Brangkali nanti ada perusahaan yang buka usaha jasa menghitung emisi dan potensi penyerapan karbon oleh hutan Indonesia.
Inilah isu yang lebih seksi dibanding memikirkan advokasi masyarakat untuk mengubah gaya hidup berkaitan dengan pengurangan emisi ke udara. Indonesia, sekali lagi tak berdaya didikte Amerika Serikat untuk menerima kemungkinan menjadi makelar hutan agar Amerika dapat membeli emisi.
Selisik Wartawan di BaliFM 98,9
Posted November 21, 2007
on:- In: Jalan-jalan | Lingkungan | Uncategorized
- 3 Comments
Ini teks skrip yang aku bikin untuk kampanye media Sloka Institute di Bali FM.
Pengantar MC:
Hai, ayo mengintip dapur redaksi dan membongkar rahasia di dalamnya. Program ini akan mengajak mengenal rahasia dapur wartwan dan media. Gimana sih cara kerjanya dan apa yang harus kita kritisi sebagai konsumen media. Bersama Sloka Institute (lembagan pengembangan media, informasi, dan jurnalisme) dan Bali FM, setiap bulan kita ulas bersama sejumlah narasumber.
Rangkuman pembahasan pada forum ini nanti diantaranya:
1. Dasar-dasar Jurnalisme
2. Kebebasan Pers
3. Kode Etik Jurnalistik
4. Hak Publik di Media
5. Peta Media di Bali
6. Anti Amplop
7. Pengalaman Wartawan
8. Jurnalisme Warga
9. Analisis Isi Media
10. Analisis Wacana Media
11. Analisis Framing Media
12. Kabar dari Lapangan
13. Kabar dari Meja Redaktur
14. Dst disesuaikan momentum
Bermula dari menautkan satu demi satu orang di dunia maya. Tak lebih sebulan kemudian, 32 kepala hadir untuk berkomunitas. Anehnya, di dunia maya orang lebih cepat akrab, dan terlibat secara emosional. Hanya butuh sejam untuk menyatukan gagasan itu di Desa Dusun.
Agaknya, kesepakatan dan kepercayaan sudah ditebar di jaringan kawat optik melalui milis atau blog. Nggak perlu lagi harus bertatap muka. Kopdar malah terasa sebagai formalitas.
Nah, kemudian BaliBlogger ini mau kemana? Aku pikir harusnya komunitas harus membuat nyaman anggotanya dulu. Kebutuhan pribadi apa yang perlu dilengkapi oleh teman-teman di komunitasnya, apa yang kita bisa berikan pada teman kita.
Untuk mengadvokasi (kebiasaan pake kata ini, maaf) orang lain itu akan berkembang jika kita merasa kuat.
Penulis Lepas untuk Selamanya?
Posted November 7, 2007
on:- In: Bebas
- 3 Comments
Akhir-akhir ini saya tiba-tiba ingin punya karir jurnalistik di sebuah media. Maksudnya, ingin mencoba meniti karir lagi, dari reporter seperti dua tahun lalu. Saya ingin punya kuasa mempublikasikan materi berita. Bukan hanya ditugaskan menulis, lalu entah tulisannya naik cetak atau tayang plus dibumbui oleh editor atau redakturnya.
Tapi, saat ini belum berani karena masih pengen nemenin Bani. Kalau Bani udah bisa diajak ngobrol dan ngasi pertimbangan (mungkin usia 3 tahun-an) boleh deh.
Kalaupun tak terjadi, saya ingin media warga itu terwujud (Namanya: Koran, Jangan Dibaca). Hehe..
- In: HIV/AIDS | Tulisan
- 3 Comments
Dipublikasikan di The Jakarta Post
Sarah, 10 tahun, terkejut ketika baru mengetahui ia telah berkolaborasi dengan sejumlah anak terdampak HIV/AIDS. Perempuan kecil ini menutup mulutnya dan dengan tergesa bertanya, ”kenapa anak kecil bisa kena AIDS? Kan cuma remaja yang bisa kena?”
Tak berhenti disana, ia kembali berujar, “Kalau bersalaman bisa menular?” Sarah adalah salah satu dari 75 siswa musik Bali Violin School (Bavisch) yang mengikuti pre-konser bersama Paduan Suara Panji Sakti. Paduan suara ini terdiri dari 30 anak-anak terdampak HIV/AIDS yang berasal dari Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.
Komentar Terbaru